PANDEGLANG,- Forum Pelestari Terumbu Karang (FPTK) Provinsi Banten kembali mentransplantasi terumbu karang di Perairan Pulau Liwungan, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang pada momen Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) Tahun 2025 mengangkat tema “Tanamkan Kebaikan sebelum Kehancuran Tiba”.
“Hari ini, FPTK Banten mentransplantasi sebanyak 1.200 bibit karang atau 100 rak jaring laba-laba di Pulau Liwungan bersama pegiat pelestari terumbu karang di Kampung Cipanon, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Panimbang, Pandeglang. Ini lanjutan dari Program Konservasi Terumbu Karang Dukungan PT PLN Indonesia Power,” kata Ketua FPTK Banten, Nurwarta Wiguna.
Dijelaskan, Pada tahun 2024 lalu, melalui Lembaga Amil Zakat (LAZ) An-Nur, PT PLN Indonesia Power menyalurkan Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) dengan mendonasikan sebanyak 300 rak jaring laba-laba (media tanam terumbu karang). “Alhamdulillah, 300 rak sudah kami tanamkan di Perairan Pulau Liwungan. Tahap I pada 22 Februari 2024 sebanyak 100 rak, selanjutnya pada 20 April 2025 sebanyak 100 rak dan terakhir hari ini, 100 rak,” ungkapnya.
Dijelaskan, satu rak jaring laba-laba, biasanya berisi sekira 12 sampai 18 bibit karang. “Total bibit karang yang sudah ditransplantasi dari Program PT PLN Indonesia Power sekira 36.000 – 40.000 bibit. Mudah-mudahan bibit-bibit karang tersebut bisa tumbuh dengan baik sehingga menjadi rumah yang nyaman bagi ikan dan biota lainnya tumbuh kembang ke depannya,” paparnya.
Dalam kesempatan tersebut, Nurwarta menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada keluarga besar PT PLN Indonesia Power atas kepeduliannya terhadap kelestarian terumbu karang, khususnya di Perairan Pulau Liwungan. “Semoga, program TJSL Konservasi Terumbu Karang dari BUMN tersebut terus berlanjut,” ujarnya.
Bagian dari Kesiapsiagaan/Mitigasi Bencana
Nurwarta menjelaskan, tema “Tanamkan Kebaikan sebelum Kehancuiran Tiba” diartikan sebagai upaya kesiapsiagan masyarakat dalam menghadapi bencana. “Transplantasi terumbu karang merupakan bagian dari upaya kesiapsiagaan/mitigasi yang dilakukan masyarakat dalam menghadapi bencana, terutama yang terjadi di perairan laut. Terumbu karang dapat mereduksi gelombang laut ke darat, sehingga mencegah abrasi. Bahkan, biota yang banyak manfaatnya bagi kehidupan manusia dan makhluk lainnya ini jiuga dapat mengurangi gelombang tsunami hingga puluhan persen,” ujarnya.
Ditegaskan, dibalik berlimpahnya sumber daya, perairan laut Banten juga menyimpan ancaman/potensi bencana yang bisa menyebabkan kepunahan terumbu karangnya. “Selain kegiatan transplantasi yang harus dilakukan secara masif, diperlukan juga upaya lainnya sejak dini untuk penyelamatan biota karang di Perairan Laut Banten, untuk mengantisipasi potensi bencana yang mengancam keberadaan terumbu karang,” paparnya.
Ia berharap, Pemerintah Provinsi Banten harus sudah menyiapkan rencana kontijensi sejak dini dalam menghadapi ancaman bencana yang mengakibatkan kepunahan terumbu karang. “Upaya menyelamatkan terumbu karang di Banten dari ancaman kepunahannya, teruitama disebabkan bencan alam haus disiapkan sejak dini. Semoga akan menjadi perhatian khususnya Pemprov Banten saat ini,” pungkasnya.***