
KOTA SERANG.- 5 (lima) Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi Kelautan (SIK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Serang, Sabtu malam Minggu (04/10/2025) berkunjung ke Sekretariat FPTK Banten. Kedatangan mereka tersebut ingin menggali informasi dan pengalaman dari FPTK Banten terkait rencana mengembangan Media Monitoring & Edukasi Terumbu Karang berbasis online "Marine Slick (Suhu, Lokasi, Coral Knowledge)".
Perwakilan mahasiswa SIK UPI, Billy Natariestiana Zahra menuturkan, saat ini, ia dan keempat rekannya (Ade Rasyah Maulana, Keysha Awal Ramdhanie, Fauzuliyah Nuritoh dan Fajria Nur Falaky) akan mengikuti salah satu kompetisi yang diselenggarakan oleh Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) bertajuk Open Registration Agromaritime Fest 2025. "Kami bersilaturahim ke FPTK Banten setelah mendapatkan info dari saudara saya, untuk menggali informasi terkait terumbu karang guna melengkapi data karya kami ini nantinya," ujarnya.
Alih-alih hanya ingin menggali informasi, Billy mengaku sangat terkesan bisa mendapatkan ilmu praktik transplantasi terumbu karang secara langsung dari FPTK Banten. "Di luar dugaan kami. Meski hanya beberapa jam saja, kami sudah mendapatkan banyak pengetahuan dari FPTK Banten. Bahkan, diajari cara mengikat biota karang pada media tanam berupa rak jaring laba-laba. Ini pengalaman pertama kali bagi kami yang sangat berharga nilainya," ungkap Billy yang juga aktivis GenRe Kota Cilegon.

Sementara rekannya, Ade Rasyah Maulana mengaku akan lebih intens lagi menjalin komunikasi dengan FPTK Banten, karena merasa tertarik ingin turut berkontribusi dalam upaya pelestarian terumbu karang. "Kami sangat tertarik dengan konsep Gerakan Membangun Terumbu Karang atau Gerbang Terang dengan fokus utamanya, menjadikan nelayan atau masyarakat pesisir sebagai pelaku utama dalam pelestarian terumbu karang. Kami-kami ini dari unsur akademisi, sedianya turut mendukung dan membantu secara aktif, agar para nelayan makin giat dan semangat lagi dalam melestarikan terumbu karang," paparnya.
Ketua FPTK Banten, Nurwarta Wiguna mengaku bangga dengan kehadiran lima mahasiswa SIK UPI Kampus Serang tersebut. "Sejak tahun 2020, FPTK Banten sangat merindukan lahirnya generasi muda, khususnya para mahasiswa yang menjadi Pelopor Pelestari Terumbu Karang atau Peri Terang. Alhamdulillah, malam ini, lima Peri Terang itu berkunjung ke Sekretariat FPTK Banten. Dan semoga, pertemuan kami ini terus berkelanjutan dan bisa berkolaborasi, bermitra dengan mereka maupun Kampus UPI Serang untuk mendukung pelestarian terumbu karang, khususnya di Provinsi Banten," katanya.
Ditambahkan, gagasan inovatif kelima mahasiswa tersebut selaras dengan rencana aksi FPTK Banten yang juga akan mengembangan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Konservasi Terumbu Karang (ASIK TERANG). "Kedua gagasan ini semoga bisa dipadukan atau dikolaborasikan, sehingga bisa menjadi media penyedia informasi terumbu karang berbasis online yang bisa diakses oleh masyarakat luas," tandasnya.
Nurwarta juga berharap, rencana pengembangan media monitoring dan edukasi terumbu karang "Marine Slick" bisa terwujud dan karya inovatif mereka tersebut dapat bermanfaat dalam upaya mendukung pelestarian terumbu karang.***
KOTA SERANG.- 5 (lima) Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi Kelautan (SIK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Serang, Sabtu malam Minggu (04/10/2025) berkunjung ke Sekretariat FPTK Banten. Kedatangan mereka tersebut ingin menggali informasi dan pengalaman dari FPTK Banten terkait rencana mengembangan Media Monitoring & Edukasi Terumbu Karang berbasis online "Marine Slick (Suhu, Lokasi, Coral Knowledge)".
Perwakilan mahasiswa SIK UPI, Billy Natariestiana Zahra menuturkan, saat ini, ia dan keempat rekannya (Ade Rasyah Maulana, Keysha Awal Ramdhanie, Fauzuliyah Nuritoh dan Fajria Nur Falaky) akan mengikuti salah satu kompetisi yang diselenggarakan oleh Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) bertajuk Open Registration Agromaritime Fest 2025. "Kami bersilaturahim ke FPTK Banten setelah mendapatkan info dari saudara saya, untuk menggali informasi terkait terumbu karang guna melengkapi data karya kami ini nantinya," ujarnya.
Alih-alih hanya ingin menggali informasi, Billy mengaku sangat terkesan bisa mendapatkan ilmu praktik transplantasi terumbu karang secara langsung dari FPTK Banten. "Di luar dugaan kami. Meski hanya beberapa jam saja, kami sudah mendapatkan banyak pengetahuan dari FPTK Banten. Bahkan, diajari cara mengikat biota karang pada media tanam berupa rak jaring laba-laba. Ini pengalaman pertama kali bagi kami yang sangat berharga nilainya," ungkap Billy yang juga aktivis GenRe Kota Cilegon.

Sementara rekannya, Ade Rasyah Maulana mengaku akan lebih intens lagi menjalin komunikasi dengan FPTK Banten, karena merasa tertarik ingin turut berkontribusi dalam upaya pelestarian terumbu karang. "Kami sangat tertarik dengan konsep Gerakan Membangun Terumbu Karang atau Gerbang Terang dengan fokus utamanya, menjadikan nelayan atau masyarakat pesisir sebagai pelaku utama dalam pelestarian terumbu karang. Kami-kami ini dari unsur akademisi, sedianya turut mendukung dan membantu secara aktif, agar para nelayan makin giat dan semangat lagi dalam melestarikan terumbu karang," paparnya.
Ketua FPTK Banten, Nurwarta Wiguna mengaku bangga dengan kehadiran lima mahasiswa SIK UPI Kampus Serang tersebut. "Sejak tahun 2020, FPTK Banten sangat merindukan lahirnya generasi muda, khususnya para mahasiswa yang menjadi Pelopor Pelestari Terumbu Karang atau Peri Terang. Alhamdulillah, malam ini, lima Peri Terang itu berkunjung ke Sekretariat FPTK Banten. Dan semoga, pertemuan kami ini terus berkelanjutan dan bisa berkolaborasi, bermitra dengan mereka maupun Kampus UPI Serang untuk mendukung pelestarian terumbu karang, khususnya di Provinsi Banten," katanya.
Ditambahkan, gagasan inovatif kelima mahasiswa tersebut selaras dengan rencana aksi FPTK Banten yang juga akan mengembangan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Konservasi Terumbu Karang (ASIK TERANG). "Kedua gagasan ini semoga bisa dipadukan atau dikolaborasikan, sehingga bisa menjadi media penyedia informasi terumbu karang berbasis online yang bisa diakses oleh masyarakat luas," tandasnya.
Nurwarta juga berharap, rencana pengembangan media monitoring dan edukasi terumbu karang "Marine Slick" bisa terwujud dan karya inovatif mereka tersebut dapat bermanfaat dalam upaya mendukung pelestarian terumbu karang.***