CILEGON.- Forum Pelestari Terumbu Karang (FPTK) Banten dinilai konsisten dalam menjalankan Program Gerakan Membangun Terumbu Karang (Gerbang Terang) yang digagas sejak tahun 2020 hingga sekarang dan makin mendapatkan banyak dukungan dari berbagai kalangan.
Pernyataan tersebut dinyatakan Kepala Seksi Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (P2SDKP) pada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten dalam kegiatan Transplantasi Terumbu Karang dalam rangka memperingati Hari Kelautan Nasional ke-53 tahun 2025 yang digelar di Pulau Merak Besar, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Banten, Senin (28/07/2025).
"Atas nama DKP Banten, kami mengapresiasi FPTK Banten yang hingga saat ini konsisten dalam melestarikan terumbu karang di wilayah perairan Banten. Bahkan, gerakan FPTK Banten ini makin meluas, sehingga hari ini, bisa melaksanakan transplantasi terumbu karang di Pulau Merak Besar," katanya.
Anda menegaskan, perlunya dukungan semua pihak, agar upaya melestarikan terumbu karang ini dilaksanakan secara berkelanjutan.
Senada juga dikatakan Camat Pulomerak, Hoero Sanjaya. Dikatakan, FPTK Banten telah meluncurkan Program Gerbang Terang pada 28 Juli 2023 lalu di Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Banten. "Saat itu, kami juga dari kecamatan turut berpartisipasi pada acara tersebut. Dan Alhamdulillah, hari ini, Program Gerbang Terang dilaksanakan di Pulau Merak Besar dengan mentransplantasi sebanyak 5 rak atau 60 bibit karang. Kami, khususnya Muspika Pulomerak sangat mengapresiasi dan mendukung aksi ini," ungkapnya.
Untuk diketahui, aksi transplantasi terumbu karang di Pulau Merak Besar merupakan kegiatan kolaborasi antara FPTK Banten dengan Squad Pulau Merak Besar (SPMB) dan Yayasan Harsha Citra Indonesia yang didukung oleh Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Pulomerak, Kecamatan, Polsek dan Koramil. Selain itu, hadir juga dari perwakilan Lanal Banten dan Perkumpulan Boedak Saung.
Pembina SPMB, Dicky Maula Syaf menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya dalam melestarikan ekosistem terumbu karang di wilayah Pulau Merak Besar. "Ini langkah kecil kami untuk terus melestarikan ekosistem laut di Cilegon agar manfaatnya bisa terus dirasakan oleh generasi yang akan datang," paparnya.
Dicky juga berharap, Pemerintah Kota Cilegon bisa turut membantu dan mengelola potensi kelautan di Cilegon dengan berkelanjutan. "Kita harus bersinergi dan berkolaborasi untuk keberlangsungan potensi kelautan di Cilegon. Kami akan berupaya, aksi ini berkelanjutan," tandasnya.
Ditambahkan Dicky, selain transplantasi, SPMB dan FPTK Banten juga pada Sabtu (19/072025) menyelenggarakan kegiatan Lomba Mewarnai Gambar Terumbu Karang bagi siswa Sekolah Dasar di Pulomerak. "Kegiatan ini bagian dari edukasi terumbu karang bagi kalangan pelajar dengan metode lomba yang diikuti puluhan siswa dari SD Negeri Merak dan Tamansari III," pungkasnya.
Alihkan 1 Persen saja Aksi Lingkungan ke Laut
Sementara itu, Ketua FPTK Banten, Nurwarta Wiguna menegaskan, agar pemerintah, dunia usaha/industri, akademisi dan komunitas masyarakat untuk mulai serius dalam upaya pelestarian terumbu karang.
"Biota laut ini banyak manfaatnya, bukan hanya untuk penghuni laut, tapi juga penghuni darat. Selama ini, aksi-aksi peduli lingkungan lebih banyak dilakukan di darat, seperti di hutan atau gunung dengan menanam pohon, atau di pesisir dengan mangrove nya. Sementara, terumbu karang, nyaris luput dari perhatian dan sangat jarang aksi untuk melestarikannya," ungkapnya.
Ia meminta kepada semua pihak, untuk mengalihkan aksi peduli lingkungannya ke terumbu karang. "Meski cuma 1 persen, mulailah alihkan perhatian kita ke terumbu karang. Hampir setiap hari, biota ini mengalami kerusakan, akibat ulah manusia, dampak teknologi, cuaca maupun bencana alam," tandasnya.***